Wali-Wali Setan

Posted: 28 Desember 2011 in Wali

Wali-Wali Setan

   Mustahil karamah terjadi pada orang-orang fasik,yang berbuat kemaksiatan secara terang-terangan, atau meminta pertolongan kepada selain Allah, dan ini termasuk perbuatan orang-orang musyrik. Lalu bagaimana orang seperti ini menjadi wali-wali Allah. Karamah tidak juga dapat didapatkan secara warisan dari nenek moyang, namun karena keimanan dan amal shalih. Kebal terhadap pedang atau memakan api yang dipertontonkan oleh para ahli bid’ah adalah merupakan perbuatan setan dan orang-orang majusi. Itu adalah istidraj bagi mereka agar mereka terus terjeramab dalam kesesatan. Allah berfirman
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36)

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Quran), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya ( Az-Zukhruf 36)

  Aksi-aksi seperti itu tidaklah diakui oleh Islam karena tidak pernah dipraktekkan oleh Rasulullah dan para sahabat. Perbuatan-perbuatan semacam ini termasuk bid’ah yang diada-adakan yang telah dinyatakan oleh beliau Rasulullah dalam sabda beliau,

عن العرباض بن سارية قال: صلى بنا رسول الله ذات يوم ثم أقبل علينا فوعظنا موعظة بليغة ذرفت منها العيون ووجلت منها القلوب، فقال قائل: يا رسول الله كأن هذه موعظة مودع، فماذا تعهد إلينا؟ فقال: أوصيكم بتقوى الله والسمع والطاعة وإن عبدا حبشيا؛ فإنه من يعش منكم بعدي فسيرى اختلافا كثيرا، فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء المهديين الراشدين، تمسكوا بها وعضوا عليها بالنواجذ، وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة
“Dari sahabat ‘Irbadh bin As Sariyyah rodhiallahu’anhu ia berkata: Pada suatu hari Rasulullah shollallahu’alaihiwasallam shalat berjamaah bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu beliau memberi kami nasehat dengan nasehat yang sangat mengesan, sehingga air mata berlinang, dan hati tergetar. Kemudian ada seorang sahabat yang berkata: Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat seorang yang hendak berpisah, maka apakah yang akan engkau wasiatkan (pesankan) kepada kami? Beliau menjawab: Aku berpesan kepada kalian agar senantiasa bertaqwa kepada Allah, dan senantiasa setia mendengar dan taat ( pada pemimpin/penguasa , walaupun ia adalah seorang budak ethiopia, karena barang siapa yang berumur panjang setelah aku wafat, niscaya ia akan menemui banyak perselisihan. Maka hendaknya kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafa’ Ar rasyidin yang telah mendapat petunjuk lagi bijak. Berpegang eratlah kalian dengannya, dan gigitlah dengan geraham kalian. Jauhilah oleh kalian urusan-urusan yang diada-adakan, karena setiap urusan yang diada-adakan ialah bid’ah, dan setiap bid’ah ialah sesat“. (Riwayat Ahmad 4/126, Abu Dawud, 4/200, hadits no: 4607, At Tirmizy 5/44, hadits no: 2676, Ibnu Majah 1/15, hadits no:42, Al Hakim 1/37, hadits no: 4, dll)

   Orang-orang kafir di India dapat melakukan lebih dari itu, sebagaimana yang dinukil oleh Ibnu Bathuthah dalam ar-Rihlah karyanya, juga seperti yang dikisahkan oleh Ibnu Taimiyah dalam kitab-kitabnya. Apakah mereka juga disebut Wali-wali yang memiliki karamah ? itu semua adalah perbuatan setan,istridraj untuk pelakunya agar semakin sesat. seperti yang Allah firmankan

قُلْ مَنْ كَانَ فِي الضَّلَالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَٰنُ مَدًّا ۚ

Katakanlah: “Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya.

(QS Maryam 75)

Tinggalkan komentar