Arsip untuk Desember, 2011

Siapa Wali Allah yang Sebenarnya ?

Posted: 31 Desember 2011 in Wali

Kebanyakan kaum muslimin kalau mendengar kalimat Wali terbayang di benak mereka seorang yang alim, taqwa, suka berdzikir, dan beribadah dan memiliki kelebihan yang luar biasa yang tidak dimiliki kebanyakan manusia yang biasa di sebut Karomah. Sehingga di antara mereka menganggap yang namanya wali Allah harus sakti mandraguna, tidak mempan peluru ataupun bacok, mampu berjalan di air, bisa terbang, memiliki tenaga dalam dan segudang kedigdayaan lain yang mereka banggakan.

Akhirnya banyak para santri yang terperosok kejurang nista oleh bisikan syetan. Mereka menjadi para santri penuntut karomah wali dan ingin memiliki karomah, sehingga melupakan tujuan awalnya yaitu menuntut ilmu syar’i. Bagi mereka yang penting adalah mendapatkan guru yang sakti mandraguna tanpa mengindakan aturan syar’i yang telah di jelaskan oleh Allah melaui Rasul-Nya serta para Ulama. Bahkan tidak jarang kita mendengar jawaban seorang santri ketika ditanya tentang sebab dia nyantri di kyai fulan ? , Dia menjawab : ” karena nyantri disana hanya 3 bulan langsung jadi” . Maksudnya nyantri hanya 3 bulan dia akan menjadi seperti gurunya yaitu sebagai wali Allah yang memiliki “karomah” (menurutnya). (lebih…)

Pertama.

Orang-orang Musyrik zaman dahulu menyekutukan Allah, berdo’a kepada Malaikat, kepada orang-orang shalih dan kepada patung-patung disamping menyembah Allah hanya dalam keadaan lapang. Adapun dalam keadaan sempit, mereka mengikhlasan do’a kepada Allah.

Allah berfirman,

 

وَإِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فِى ٱلْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلَّآ إِيَّاهُ ۖ فَلَمَّا نَجَّىٰكُمْ إِلَى ٱلْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ ۚ وَكَانَ ٱلْإِنسَٰنُ كَفُورًا
Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih. (QS. Al Isra 67)

 

Firman Allah,

“Katakanlah (hai Muhammad kepada yang mempersekutukan Tuhan), ‘Jelaskanlah kepadaku jika datang siksaan Allah kepadamu, atau datang hari kiamat, apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar?’ Tidak! Tetapi hanya kepada-Nya kamu bermohon, maka Dia menyisihkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan kamu tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah)” (QS Al-An’am [6]: 40-41)

Firman Allah,

“Dan apabila manusia itu ditimpa bahaya kemudharatan, dia bermohon kepada Tuhannya kembali taat kepadaNya. Tetapi manakala Tuhan memberikan nikmatNya kepadanya, lupalah dia kepada kemudharatan, padahal ia telah bermohon sebelumnya kepada Tuhan supaya kemudharatan itu dilenyapkan. Lalu diadakannya sekutu-sekutu bagi Allah, untuk menyesatkan manusia dari agamaNya. Katakanlah: “Bersukarialah dengan kekafiranmu itu buat sementara. Sesungguhnya kamu, adalah penghuni neraka “. (QS. Az Zumar 8)

Dan Firman Allah,

“Apabila mereka dilamun ombak yang menggunung, mereka berdoa kepada Allah dengan setulus hati berkhidmat kepadaNya. ” (QS Lukman 32 )

  Barang siapa yang memahami masalah yang telah Allah jelaskan dalam kitab-Nya, bahwa orang-orang musyrik yang diperangi Rasulullah itu berdo’a kepada Allah dan juga pada selain Allah dalam keadaan lapang; sedangkan dalam keadaan kesempitan atau bahaya, mereka tidak menyeru kecuali kepada Allah saja, yang tiada sekutu bagi-Nya dan merekapun melupakan sembahan-sembahan yang mereka puji, tentu mengetahui dengan jelas perbedaan antara bentuk syirik orang-orang zaman sekarang dengan orang-orang dahulu. Namun manakah orang yang hatinya paham masalah ini dengan pemahaman yang dalam ? hanya Allah lah tempat memohon. pertolongan.

Kedua.

    Bahwa orang-orang musyrik dahulu, mereka berdoa kepada Allah dan juga berdo’a kepada orang-orang yang dekat kepada-Nya, mungkin para nabi, Wali,  Malaikat, atau berdoa kepada Pohon-pohon atau batu-batu yang mereka itu selalu taat kepada Allah dan tidak bermaksiat kepada-Nya.

    Sedangkan orang-orang musyrik pada zaman sekarang, mereka berdo’a kepada Allah dan juga berdo’a kepada manusia-manusia yang pailing fasik. Orang-orang yang mereka seru adalah orang-orang yang sebut-sebut sendiri banyak melakukan kejelekan-kejelekan seperti meninggalkan shalat, berzina, mencuri, dan yang lainnya.

    Orang-orang yang menggantungkan diri kepada orang-orang shalih  yang taat kepada Allah tentunya lebih ringan kesyirikannya daripada orang yang menggantungkan diri kepada orang yang diketahuinya suka melakukan kefasikan dan kerusakan.

Larangan Mendirikan Masjid di Atas Kuburan[1]

oleh: Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa tidak boleh membangun masjid di atas kuburan dan hal ini merupakan kesesatan dalam agama. Di samping itu, perbuatan ini merupakan jalan menuju syirik serta menyerupai perbuatan Ahlul Kitab. Perbuatan tersebut juga akan mendatangkan kemarahan dan laknat Allah Ta’ala.

Masalah ini merupakan masalah paling besar yang telah menimpa ummat Islam. Dewasa ini telah banyak masjid-masjid yang dibangun di atas kuburan dan dibangun juga kubah-kubah di atasnya. Bahkan, tidak sedikit kuburan yang ditinggikan dan di-bangun dengan hiasan yang ketinggiannya melebihi tinggi tubuh manusia serta dihias dengan hiasan-hiasan yang mewah, hal tersebut adalah perbuatan haram. (lebih…)

Hati2 dengan ucapan, tulisan, dan pemikiran orang2 di bawah ini agar tidak tersesat dunia dan akhirat:

Daftar 50 TOKOH Jaringan Liberal INDONESIA

A. Para Pelopor
1. Abdul Mukti Ali
2. Abdurrahman Wahid
3. Ahmad Wahib
4. Djohan Effendi
5. Harun Nasution [1]
6. M. Dawam Raharjo [1]
7. Munawir Sjadzali
8. Nurcholish Madjid [1][2]

B. Para Senior
9. Abdul Munir Mulkhan [1]
10. Ahmad Syafi’i Ma’arif [1][2]
11. Alwi Abdurrahman Shihab
12. Azyumardi Azra [1]
13. Goenawan Mohammad
14. Jalaluddin Rahmat [1][2]
15. Kautsar Azhari Noer
16. Komaruddin Hidayat
17. M. Amin Abdullah
18. M. Syafi’i Anwar
19. Masdar F. Mas’udi [1]
20. Moeslim Abdurrahman
21. Nasaruddin Umar
22. Said Aqiel Siradj [1]
23. Zainun Kamal

C. Para Penerus “Perjuangan”
24. Abd A’la
25. Abdul Moqsith Ghazali [1]
26. Ahmad Fuad Fanani
27. Ahmad Gaus AF
28. Ahmad Sahal
29. Bahtiar Effendy
30. Budhy Munawar-Rahman
31. Denny JA [1]
32. Fathimah Usman
33. Hamid Basyaib
34. Husein Muhammad
35. Ihsan Ali Fauzi
36. M. Jadul Maula
37. M. Luthfie Assyaukanie [1]
38. Muhammad Ali
39. Mun’im A. Sirry
40. Nong Darol Mahmada
41. Rizal Malarangeng
42. Saiful Mujani
43. Siti Musdah Mulia [1][2]
44. Sukidi
45. Sumanto al-Qurthuby
46. Syamsu Rizal Panggabean
47. Taufik Adnan Amal
48. Ulil Abshar-Abdalla [1][2][3]
49. Zuhairi Misrawi
50. Zuly Qodir

Tambahan:

Judul Buku : 50 Tokoh Islam Liberal Indonesia : Pengusung Ide Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme

Penulis : Budi Handrianto
Halaman : 295 + xxvi paperback (softcover)
Cetakan 1 : Juni 2007
Penerbit : Hujjah Press (kelompok Penerbit Al Kautsar

Ahmad Syafii Maarif adalah tokoh di balik kelahiran Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) yang memiliki pemikiran yang serupa dengan JIL.

ISLAM DAN LIBERALISME

Posted: 28 Desember 2011 in Tak terkategori

Islam Dan Liberalisme

Oleh
Ustadz Kholid Syamhudi

Liberalisme, adalah sebuah istilah asing yang diambil dari bahasa Inggris, yang berarti kebebasan. Kata ini kembali kepada kata “liberty” dalam bahasa Inggrisnya, atau “liberte” menurut bahasa Perancis, yang bermakna bebas. [1] Istilah ini datang dari Eropa. Para peneliti, baik dari mereka ataupun dari selainnya berselisih dalam mendefinisikan pemikiran ini. Namun seluruh definisi, kembali kepada pengertian kebebasan dalam pandangan Barat. The World Book Encyclopedia menuliskan pembahasan Liberalism, bahwa istilah ini dianggap masih samar, karena pengertian dan pendukung-pendukungnya berubah dalam bentuk tertentu dengan berlalunya waktu.[2] (lebih…)

Wali-Wali Setan

Posted: 28 Desember 2011 in Wali

Wali-Wali Setan

   Mustahil karamah terjadi pada orang-orang fasik,yang berbuat kemaksiatan secara terang-terangan, atau meminta pertolongan kepada selain Allah, dan ini termasuk perbuatan orang-orang musyrik. Lalu bagaimana orang seperti ini menjadi wali-wali Allah. Karamah tidak juga dapat didapatkan secara warisan dari nenek moyang, namun karena keimanan dan amal shalih. Kebal terhadap pedang atau memakan api yang dipertontonkan oleh para ahli bid’ah adalah merupakan perbuatan setan dan orang-orang majusi. Itu adalah istidraj bagi mereka agar mereka terus terjeramab dalam kesesatan. Allah berfirman
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ (36)

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al-Quran), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya ( Az-Zukhruf 36) (lebih…)

Konsep Wali Menurut Kebanyakan Orang

Posted: 26 Desember 2011 in Wali

Konsep Wali Menurut Kebanyakan Orang

     Wali, dalam pemahaman banyak orang adalah orang yang diatas makamnya ada kubah besar atau orang yang diamakamkan dimasjid kemudian para penjaga makam si wali ini menisbatkan sebagian karamah tertentu yang terkadang tidak benar demi meraup uang. Pemikiran tentang pembuatan kubah-kubah adalah bid’ah oleh kalangan ad-Duruz yang menyebut diri mereka Fathimiyyin ( keturunan Fatimah ) bertujuan untuk memalingkan orang-orang dari masjid, sebagian besarnya dusta dan tidak berdasar. Bahkan makam Husain mereka sebut-sebut berada di Mesir, padahal beliau mati syahid di Irak. (lebih…)

Waspada, Syirik Di Sekitar Kita!

Posted: 25 Desember 2011 in Tauhid

WASPADA, SYIRIK DI SEKITAR KITA!

Oleh
Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A.

Kalau ada seorang penceramah berucap di atas mimbar, “Sungguh perbuatan syirik dan pelanggaran tauhid sering terjadi dan banyak tersebar di masyarakat kita!”, mungkin orang-orang akan keheranan dan bertanya-tanya: “Benarkah itu? Mana buktinya?”.

Tapi kalau sumber beritanya berasal dari firman Allâh Azza wa Jalla dalam al-Qur’ân, masihkah ada yang meragukan kebenarannya?. Simaklah, Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُم بِاللَّهِ إِلَّا وَهُم مُّشْرِكُونَ

Dan sebagian besar manusia tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan-Nya (dengan sembahan-sembahan lain)”. [Yûsuf/12:106] (lebih…)

Inilah tauhid  yang merupakan makna dari Perkataan La ilaha illallah. Al ilah (sesembahan) yang dimaksud orang-orang musyrik adalah berkaitan dengan hal-hal tersebut, baik sesembahan itu berwujud malaikat, nabi, wali, pohon, kuburan atau jin. Mereka tidak menganggap bahwa al ilah (sesembahan) mereka itu adalah yang menciptakan, yang memberi rezeki, dan yang mengatur alam semesta, karena mereka mengakui bahwa yang demikian itu adalah hak Allah semata.Akan tetapi yang mereka maksudkan dengan al ilah (sesembahan) adalah seperti apa yang dikehendaki orang-orang musyrik pada zaman kita dengan lafazh as sayyid. Dalam keadaan mereka seperti itu, datanglah nabi menyeru kepada kalimat tauhid, yaitu kalimat la ilaha illallah.

yang dimaksud dengan kalimat ini adalah maknanya,bukan sekedar lafaznya.Orang-orang kafir pun mengetahui bahwa maksud perkataan Nabi adalah mengesahkan Allah SWT dengan selalu bergantung kepadanya dan mengingkari serta berlepas diri dari semua bentuk sesembahan selain Allah. Maka dari itu ketika Beliau menyeru kepada mereka :  (lebih…)

UMAT ISLAM PASTI BERPECAH-BELAH AKAN TETAPI WAJIB BERSATU

Oleh
Al-Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron

Fitnah yang muncul pada akhir zaman bahwa umat Islam berpecah-belah menjadi beberapa golongan, masing-masing mengaku kelompoknya yang benar, seperti halnya orang Yahudi dan orang Nasrani, mereka berpecah-belah dan mengaku bahwa hanya golongannya yang benar

“Dan orang-orang Yahudi berkata : ‘Orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan’, Dan orang-orang Nasrani berkata : ‘Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan’. Padahal mereka (sama-sama) membuat Al-KItab” [Al-Baqarah : 113] (lebih…)